Pada suatu hari Zain dan Aaliya sedang berada di pertemuan bisnis. Ada Staf itu mengatakan proposal bisnisnya saat ini sangat baik. Zain pun menyetujui proyek ini. Namun Aaliya tidak menyetujuinya. Akhirnya mereka pun saling adu mulut. Zain mengatakan, Aaliya kau tidak seharusnya telah membaca seluruh usulan. Aaliya pun menjawab, aku bekerja hanya untuk mendengarkan proposal saja dan juga aku tidak cemburu dengan kau apa yang telah kau bisa di kantor ini. Saat itu Zain mengingat bahwa Aaliya disini hanya tersisa 2 bulan lagi.
Dan akhirnya Aaliya mendapat panggilan dari dr Habeeb ,Dr Habeeb saat itu meminta dia untuk pulang ke rumah karena Zara sedang sakit. Aaliya pun menjawab, baik aku akan segera kesana. Aaliya pun memberitahu stafnya untuk menolak usulan klienny. Saat itu Zain bertanya apakah kau lebih tahu dari ayahku. Aaliy mengatakan ya. Aaliya mengatakan aku adalah pemilik 51% hotel ini dan keputusannya bersifat final. Staf pun setuju apa yang dikatakan oleh Aaliya. Setelah dia pergi, Zain pun mengatakan keputusannya adalah final karena hotel ini adalah milik ayahnya. Namun Staf itu setuju juga apa yang dikatakan oleh Zain.
ketika itu Aaliya mencoba untuk memberi makan sup untuk Zara dengan Kabeer. Kabeer mengatakan sekarang ini dia ingin papi / Rehannya. Aaliya pun bilang dia akan segera datang. Naum Zara mengatakan bahwa dia ingin bertemu ibunya. Aaliya pun meminta dia mengatakan kepada ibunya agar ibunya bisa melihat Zara. Saat itu Zara menunjukkan ibunya di sebuah foto.
Saat itu Aaliy bertanya apakah dia bisa duduk di tempatnya. Dan Zara juga mempertanyakan yang sama. Namun Zara mengatakan dia diperbolehkan untuk duduk dan memeluknya. Saat itu Rehan telah tiba di rumah dan dia langsung mengambil Zara. Zara mengatakan dia ingin bertemu ibunya. Rehan meminta Aaliya untuk membawakan kain air dingin untuk Zara karena dia mengalami demam tinggi. Aaliya pun membawakannya.
dan akhirnya Zain telah tiba di rumah dia melihat Surayya sedang menangis. Zain pun bertanya mengapa ibu belum tidur?. Surayya pun menjawab, malam ini aku tidak bisa tidur Zain, aku mendengar suara Usman dia meminta untuk membuka matanya jadi aku menangis.
ketika itu Rehan melihat Aaliya yang sedang mengurus Zara tidur di sampingnya. Aaliya mengatakan Zara akan baik-baik keesokan harinya. Rehan juga melihat Aaliya yang mencoba untuk turun dari tempat tidur dan Rehan pun membantu Aaliya. Aaliya mengatakan Zara sedang sakit dia butuh ibunya. Namun Rehan mengatakan aku tidak memiliki kebiasaan untuk merawat anak-anak. Aaliya menjawab, aku juga dulu tidak tahu pekerjaan, tapi aku belajar jadi sekarang aku bisa bekerja di kantor. Nah jadi kau belajarlah untuk merawat anak-anak kata Aaliya yang berkata terhadap Rehan. Dan akhirnya Rehan akan belajar merawat anak-anak. Rehan mengatakan aku akan segera menyiapkan makanan untuknya. Aaliya pun tersenyum
saat Shaziya melihat Surayya yang sedang menunggu seseorang. Shaziya bertanya, apakah kau sedang menunggu Aaliya?. Surayya pun menjawab, aku sedang menunggu adikmu. Shaziya bertanya lahir dari mana adikku?. Surayya mengatakan adikmu tinggal di luar negeri dan akan datang untuk menemuimu sekarang dan juga aku harap kau Shaziya dan Nafisa harus berperilaku baik di depannya. Mereka berdua pun setuju dengan dengan Surayya.
dan Aaliya pun sudah sampai di Hotel namun dia terkejut ketika melihat kertas prosopal itu sudah siap tapi ada tulisan penolakan.
Shaziya pun saat itu menunjukan kepada Surayya untuk melakukan beberapa do’a demi Usman. Saat itu Nafisa meminta dia untuk berhenti mengoleskan mentega. Dan Fahad pun datang dan dia bertanya kepada Surayya tentang Zain. Surayya pun menjawab bahwa Zain masih tidur dikamar. Fahad mengatakan, biarkan saja dia tidur karena hari ini dia bekerja keras. Saat itu Shaziya berpikir dia harus membuktikan keberanian dan mendapatkan Barkath Royale di namanya sebelum Fahad menceraikannya. Dia juga mengatakan bahwa dia akan pergi ke kantor bersama Fahad. Namun Fahad menolak tawaran dari Shaziya.
dan ketika itu Aaliya menanyakan kepada Zain bagaimana dia dapat menyetujui usulan ketika aku sudah menolak proposal itu ? Zain mengatakan aku dan Fahad lah pemegang saham sebesar49%, sehingga kami dapat mengambil keputusan itu. Aaliya pun mengatakan aku punya masalah waktu kemarin itu, jadi aku harus pergi. Namun saat itu Zain mengatakan keputusannya akan diambil sekarang dan meminta dia untuk menjauh dari matanya. Dan Aaliya saat itu duduk kembali di kursi dan berpikir mengapa Zain membenci dia begitu banyak, dia di sini hanya untuk memenuhi janjinya terhadap mamu dan juga Aaliya berpikir berharap Zain tidak melakukan apa-apa kepadanya. BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Beintehaa Episode 164