Episode kali ini, Aaliya yang sedang berada di meja sarapan berkata kepada Surayya, Zain akhir-akhir ini sering melupakan hal-hal. Lalu Surayya bertanya, memang apa yang kamu lakukan sekarang?. Aaliya menunjukkan kertas dan berkata, dia lupa akan kertas yang harus ditandatangani di kamar. Kemudian Surayya bertanya, kertas tentang apa?. Aaliya bilang, saya mentransfer bagiannya 51% di nama Zain sehingga Zain dapat bekerja di kantor tanpa tanda tangan saya. Lalu Rocket berpikir jika ia memberikan surat-surat ini ke Zarina, maka ia harus berpisah dengan Aaliya. Rocket pun merobek kertas tersebut dan berkata, saya tidak ingin 51% saham. Kemudian Fahad berkata, mari kita pergi ke kantor. Lalu Rocket berpikir saya ingin tinggal dengan Aaliya bukannya pergi ke kantor dan mulai bertindak berpura-pura sakit kepala. Surayya pun meminta Rocket untuk pergi dan beristirahat. Lalu Aaliya mencoba untuk berjalan di belakangnya. Surayya pun berhenti dan meminta Aaliya untuk tidak merasa buruk karena Zain merobek kertas, kamu peduli tentang Zain dan Zain peduli tentang kamu.
Kemudian dokter memeriksa Zain dan Zain pun sadar di rumah Rocket dan ia bangun tapi ia tidak mengingat apa-apa.
Sementar itu, Rocket merasa bahagia dan berjalan menuju kamar Aaliya dan berpikir Rocket bisa bersama dengan Aaliya sekarang. Kemudian Zarina melihat Rocket dan bertanya, mengapa kamu merobek kertas itu?. Lalu Rocket berkata, apa yang akan terjadi jika Zain datang kembali dan melihat properti itu ada dinamanya bukan Aaliya?. Kemudian Zarina berkata, Zain tidak akan kembali sekarang. Rocket pun bertanya, bagaimana jika Surayya dan anggota keluarga lainnya akan ragu jika Zain mentransfer kertas itu begitu cepat. Lalu Zarina bertanya, apa yang akan kamu lakukan nanti?. Kemudian Rocket bilang, saya akan mencoba untuk memuji Zarina di depan semua anggota keluarga. Rocket pun kemudian akan memikat Aaliya dengan menjad saya dan membuat kertas transfer secara langsung atas nama Zarina. Kemudian Aaliya datang dan bertanya, apa yang kamu bicarakan dengan Zarina?. Lalu Rocket berkata, Zarina ingin menjadi daadi. Aaliya pun merasa malu. Lalu Rocket membawanya ke kamar.
Kemudian Zain yang telah kehilangan ingatannya, duduk di bangku dan berpikir siapa dia. Lalu Ibu Rocket meminta Zain untuk memakan beberapa makanan dan bertanya, mengapa kamu tidak memakai kacamata?. Lalu Zain bertanya, siapa kamu?. Zain kemudian melihat anak-anak menabur tanaman dan mendapat kilas balik tentang dia dan Aaliya menabur bunga di taman dengan penuh harapan. Lalu Zain merasa sakit kepala dan mulai berteriak. Kemudian Ibu roket datang berjalan dan bertanya kepadanya, apa yang terjadi?. Ibu Rocket pun memanggil dokter. Lalu Dokter memeriksa Zain dan bertanya, apa yang terjadi padanya?. Ibu Rocket bilang dia telah melihat wajah gadis. Kemudian Dokter berkata kepada, Mrs. Fernandez, Zain harus membawa Rocket / Zain ke Mumbai untuk mendapatkan CT scan otak.
Saat itu, Bilal melihat Shaziya sendiri dan mencoba untuk berkomunikasi dengan dia. Bilal bilang, kamu marah karena tidak ada orang yang peduli tentang kamu?. Kemudian Shaziya berkata, saya peduli tentang dia dan temannya sekarang. Bilal pun bertanya, apa yang Zarina lakukan sekarang?. Bilal menyebut nama Rocket dan berhenti. Lalu Shaziya bertanya, siapa Rocket?. Bilal pun berkata, tidak ada apa-apa yang penting. Kemudian Bilal meminta bantuan kepada Shaziya. Saat itu, Hamba memanggil Shaziya dan berkata, Surayya memanggil kamu untuk menemuinya sekarang.
Kemudian Shaziya melihat Surayya di kamar Nafisa. Lalu Surayya meminta Shaziya untuk menyiapkan makanan Nafisa sesuai dengan yang disarankan dan merawatnya dengan baik bersama dengan Aaliya. Kemudian Shaziya merasa kesal karena dia harus mengurus Nafisa dan anaknya yang belum lahir.
Ketika itu, Roket merasa bersemangat menunggu Aaliya untuk datang. Lalu Saif datang dan meminta Roket untuk mempersiapkan gambar untuk Saif. Rocket pun menggambar pemandangan alam dengan baik. Lalu Saif berkata, gambar yang sangat bagus. Kemudian Aaliya terkejut melihat itu dan berpikir Zain menggambar sama sekali, bagaimana bisa?. Aaliya pun mengingat Zain yang bahkan tidak bisa memegang pensil dengan baik dan bertanya kepada Rocket / Zain, bagaimana kamu dapat menggambar dengan baik padahal kamu tidak bisa memegang pensil. Roket pun bilang, saya belajar dari kamu. Aaliya pun mulai mencurigai Roket. BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Beintehaa Episode 227