Blogger Jateng

SINOPSIS Ashoka Episode 422


By Faby Novaliza

By Faby Novaliza
Adegan 1
Keesokan paginya, Bindu bangun dan menemukan Ashok yang masih duduk di samping ibunya "Kau tidak tidur sepanjang malam?"
Ashok melihat ibunya dan berdiri.
Bindu berkata "Seseorang bangun sebelum orang lain yang masih tidur"
Ashok bilang "Mungkin ibu memerlukan lebih banyak waktu untuk beristirahat. Itu tidak akan baik jika membangunkannya"
Bindu menyarankan dia untuk beristirahat "Devi pasti menunggumu"
Ashok mengangguk dan melihat ibunya sekali sebelum pergi.
Salah satu tangan Dharma mengepal erat.
Devi sedang bersiap-siap ketika Ashok masuk ke dalam ruangan. Dia mencoba untuk mengikat kancing bajunya.
Ashok dan Devi melihat satu sama lain melalui cermin.
Ashok menuangkan air minum untuk dirinya sendiri.
Devi bertanya tentang keadaan Dharma.
Ashok menjawab "Dia baik-baik saja. Aku bersamanya semalaman. Aku merasa tidak ingin pergi jauh. Aku pikir aku harus melanjutkan tugasku. Acharya pasti membutuhkanku"
Devi menyarankan dia untuk beristirahat dahulu "Terus bekerja dan tidak beristirahat tidak akan baik untukmu"
Ashok tersenyum "Ibu baru saja sakit dan kau sudah mengambil tempatnya. Dia menegurku dengan cara yang sama"
Devi menjawab "Tidak ada yang bisa mengambil tempat seorang ibu, bahkan tidak aku. Walaupun aku bisa memijat kepalamu dengan minyak panas seperti yang ibu lakukan"
Devi tersenyum manis saat dia memijat kepala Ashok.
Raj Vaid datang untuk memeriksa Dharma.
Bindu telah membawakan kaadha untuk Dharma. Ia merasa tidak ingin mengganggu tidurnya.
Raj Vaid meyakinkannya "Aku tidak akan membangunkannya"
Dia memeriksa denyut nadi dan nafasnya. Ia berdiri karena terkejut.
Bindu bertanya "Apa yang terjadi?"
Raj Vaid berkata "Rani Dharma..."
Dia menggeleng pada Bindu (mengisyaratkan bahwa Dharma tidak ada lagi).
Kaadha jatuh dari tangan Bindu "Tidak! Itu tidak mungkin!"
Dia memegangi bahu Raj Vaid "Ini tidak mungkin! Periksa Dharma! Tidak ada yang bisa terjadi padanya"
Dia berusaha membangunkan Dharma tetapi sia-sia.
Raj Vaid meminta dia untuk mengendalikan diri "Dia telah berhenti bernapas. Jantungnya tidak berdetak"
Bindu tidak percaya "Dia meminta air dan aku pergi untuk membawakannya. Dia tidur dengan damai hingga saat ini"
Raj Vaid menyangkal "Ini mengisyaratkan bahwa dia telah lama meninggal. Mungkin rasa sakit itu terlalu banyak dan dia meninggal dalam tidurnya"
Bindu menolak untuk percaya "Bukalah matamu Dharma!"
Bindu berteriak "DHARMA!!!!!"
Semua orang mendengarnya.
Ashok, Vit dan Devi berlari ke ruangan Bindu. Mereka terpana saat menyadari bahwa Dharma meninggal.
Ashok bertanya pada ayahnya "Mengapa ayah menangis? Ibu sedang tidur. Dia akan bangun oleh suara. Jangan menangis"
Dia terus mengulanginya "Dia akan baik-baik saja"
Charu, Mahamatya dan Chanda datang.
Ashok meminta Mahamatya dan yang lainnya untuk pergi "Ibu tidak memerlukan begitu banyak orang di sekelilingnya. Kami akan mengabari kalian jika ibu sudah sembuh"
Bindu membuatnya berbalik dalam satu gerakan dan menggeleng pada Ashok.
Ashok mengatakan "Ibu bilang dia ingin melihat aku memenuhi impian Bersatu India. Dia ingin melihat Vit tumbuh besar dan masih banyak lagi. Dia sudah berjanji kepada kita. Dia tidak pernah mengingkari janjinya. Kalian juga tahu ini. Tanyakan padanya! Dia hanya beristirahat"
Vit menangis.
Ashok mencoba menghibur Vit "Ibu baik-baik saja!"
Adegan 2
Ashok berbalik ke arah Devi dan membawanya ke dekat Bindu. Ia meminta Devi untuk menjelaskan kepada Bindu bahwa Dharma hanya beristirahat "Ibu harus melihat anak-anak kita dan dia akan bermain dengan mereka"
Devi hanya diam dan menangis.
Ashok bertanya keras kepadanya "Mengapa kau diam!"
Devi menampar Ashok agar dia menyadari kenyataan.
Semua orang tertegun.
Devi berteriak pada Ashok "Sekarang ibu tidak akan pernah kembali! Dia sudah tidak ada lagi!"
Ashok menggeleng dan menolak untuk percaya. Dia berusaha membuat ibunya minum "Beritahu semua orang bahwa tidak ada yang terjadi pada ibu!"
Sushim dan Siamak datang saat itu. Mereka melihat Ashok yang panik, mencoba membangunkan ibunya.
Ashok mengatakan "Tidak ada yang akan terjadi pada ibu. Dia masih hidup! Dia hanya ingin beristirahat"
Sushim berpikir 'Apa Dharma belum mati?'
Raj Vaid mengatakan "Kita tidak bisa menentang kehendak Tuhan"
Ashok berteriak "Itu bukan kehendak Tuhan!"
Acharya Radha Gupta memberitahu Bindu "Samrat, upacara terakhir Rani Dharma harus dilakukan dimana dia harus berpakaian seperti pengantin"
Bindu mengangguk sambil menangis.
Ashok memperingatkan ayahnya untuk tidak memberikan izin "Tidak ada yang terjadi pada ibu! Dia masih hidup!"
Dia terus membangunkan ibunya "Tolong beritahu semua orang bahwa ibu baik-baik saja! Mereka mengatakan bahwa ibu sudah mati. Beritahu mereka!"
Dia menangis.
Dharma tidak merespon ataupun bereaksi.
Ashok menyesal tidak bisa menyelamatkan ibunya di saat-saat terakhirnya "Padahal aku disini bersamanya. Aku bisa menyelamatkannya. Aku sangatlah buruk. Aku tidak bisa melakukan apa-apa!"
Dengan marah ia melempar dan memukuli semua barang yang ada sekitar.
Lasendra datang saat itu.
Vit berdiri di jalan saudaranya.
Ashok memegangnya marah dan diam saat menyadari itu adalah Vit.
Lasendra berpikir "Inilah yang aku takutkan! Tuhan tahu apa yang akan terjadi sekarang. Entah Ashok akan menghancurkan dirinya sendiri atau dia akan menghancurkan semua orang!"
Ashok melihat adiknya. Dia ingat saat Dharma memberinya tugas terhadap adiknya “Kau harus memikirkan Vit sebelum melakukan sesuatu!”
Ashok berlutut dan merasa sangat terluka.
Vit memberitahu Ashok "Ibu tidak bersama kita, tetapi kau bersamaku. Kumohon jangan menangis. Ibu pasti sedang mengawasi kita. Dia akan merasa sedih"
Ashok dan Vit berpelukan.
Ashok berteriak "Ibuuuuuu!!!"
Semua orang merasa sedih kecuali Sushim dan Siamak.
Siamak mengemasi barangnya.
Sushim melempar jauh pakaian "Jangan bertindak bodoh dalam ketakutan!"
Siamak berkata "Tidak ada saran darimu yang dapat menghentikanku pergi! Aku seharusnya sudah pergi semalam!"
Sushim memperingatkan dia untuk tidak bertindak bodoh "Satu-satunya cara untuk tetap hidup adalah dengan bertindak normal. Lakukan itu saja! Vaid mengatakan bahwa Dharma meninggal secara damai. Aku memberitahumu untuk bersikap normal sehingga tidak ada yang akan tahu"
Ia akan pergi ketika ia melihat Charu.
Siamak bilang "Aku tidak membunuhnya. Sushim yang melakukannya!"
Charu terkejut "Sushim, kau?????"
Sushim memberikan reaksi santai.
Seorang wanita menyanyikan beberapa mantra untuk kedamaian bagi jiwa Dharma.
Devi akan membersihkan tubuh Dharma dengan handuk tapi Charu menawarkan diri untuk melakukannya "Kau memakan ibu mertuamu segera setelah kau datang kesini. Aku tidak akan membiarkan pengantin yang tidak beruntung sepertimu melakukan ritual seperti itu!"
Charu berpikir 'Tidak ada yang boleh ragu!'
Devi dengan sedih menepi.
Charu melihat tanda cekikan di leher Dharma saat melakukan ritual. Dia panik dan meminta Chanda untuk mengambilkan perhiasan.
Dia memakaikan kalung di leher Dharma untuk menyembunyikan tanda itu.
Chanda menerapkan aalta di kaki Dharma.
Charu melihat Dharma 'Kau membuat hidupku seperti neraka dalam kelahiran ini. Aku tidak akan mampu menanggung yang lain suatu harinya!'
Chanda mengambil jejak kaki Dharma di kain dan memberikannya kepada Devi.
Charu mengumumkan "Mayat Dharma siap untuk upacara terakhir"
BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Ashoka Episode 423