
By Faby Novaliza
Ashok menunggu di luar dengan tidak sabar.
Biarawan keluar.
Ashok bertanya "Apa aku boleh menemui Kaurvaki sekarang?"
Keheningan biksu membuatnya khawatir.
Biarawan itu mengatakan "Tidak ada kabar baik. Darah berhenti tapi kemungkinan hidupnya sangat sedikit. Dia telah tertidur dalam tidur yang nyenyak. Tidak mungkin untuk kembali dari sana. Aku melakukan apapun yang aku bisa. Tidak ada hal lain yang bisa terjadi"
Ashok mengatakan "Apa yang Anda katakan? Aku sudah bilang jika napas kami menyatu. Jika aku baik-baik saja maka dia juga akan baik-baik saja!"
Ia meminta Devi untuk memberitahu biarawan bahwa tidak ada yang akan terjadi kepada Kaurvaki "Aku tidak tahu jika Anda (biarawan) akan menerima kegagalan dengan begitu mudah. Tidak ada yang akan terjadi pada Kaurvaki!"
Dia masuk ke dalam dan berusaha membangunkan Kaurvaki "Kau tidak bisa pergi seperti ini. Aku Ashok! Tolong bangun!"
Dia meminta Devi untuk membangunkan temannya "Dia tidak bisa meninggalkan kita seperti ini!"
Devi menyarankan dia untuk menerima kenyataan.
Ashok menolak untuk menerimanya "Tidak ada yang akan terjadi pada Kaurvaki! Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya! Buka matamu! Aku Ashokmu!"
Dia duduk di sampingnya "Hanya ibu yang tidak pernah meninggalkan harapannya. Kau juga tidak boleh meninggalkan harapanmu. Ibu sudah berjanji dia tidak akan pernah pergi jauh dariku. Ibu, aku membutuhkanmu. Tolong bantu aku!"
Dia memeriksa denyut nadi Kaurvaki dan berpikir.
Devi melihat dia dalam kebingungan.
Ashok mencari sesuatu. Dia membawa belati dan menandai vena Kaurvaki "Ibu mengajariku bahwa hal itu terjadi kadang-kadang. Kau harus mengambil darah yang buruk dan pastikan sirkulasi darah baik-baik saja!"
Devi berlari keluar melihat dia melakukan itu.
Devi berdoa kepada Buddha "Sebagai seorang perempuan, aku ingin suamiku hanya menjadi milikku saja. Aku tidak akan menerima siapa pun di antara kami, bahkan Kaurvaki. Tapi aku tidak ingin Kaurvaki pergi jauh dimana dia tidak akan pernah bisa kembali. Jika terjadi sesuatu padanya maka Ashok tidak akan hidup bahkan setelah hidup"
Dia berbicara kepada biarawan "Ibuku selalu mengatakan jika orang-orang seperti kalian diberkati. Dapatkah Anda memberitahuku apa yang terjadi dengan suamiku?"
Biarawan menjawab "Dia (Ashok) adalah orang yang dipilih. Kau harus melalui banyak rasa sakit untuk memahami kehidupan yang lebih baik"
Devi bertanya "Apa tidak ada jalan keluar dari ini?"
Biarawan mengatakan "Kita harus menanggung akibat dari karma. Suamimu memilih jalan kehancuran sehingga ia harus menanggung akibatnya!"
Devi memiliki iman pada Ashok tapi biarawan berbicara tentang kemarahan dan kekerasan orang buta.
Devi meminta bantuan.
Mimpi yang sama ditampilkan.
Biarawan mengatakan "Kau akan tahu apa yang harus kau lakukan di waktu yang tepat. Kau dan Kaurvaki melengkapi Ashok. Ada alasan untuk itu juga"
Devi terbelalak oleh kata-katanya.
Ashok mencoba mengobati Kaurvaki dengan caranya sendiri. Kaurvaki masih tidak sadar tapi sedikit lebih baik mungkin.
Ashok mengatakan "Aku tahu kau tidak akan meninggalkanku. Kau keluar dari bahaya. Aku Ashokmu!"
Ashok menepuk kepalanya saat ia batuk dalam keadaan pingsannya.
Dia pergi untuk mengambil air.
Sementara itu, Kevalnath datang "Kau harus mati Kaurvaki! Ashok dapat mencoba sebanyak yang ia inginkan untuk menyelamatkanmu tetapi aku tidak akan membiarkanmu hidup!"
Devi melihat beberapa gerakan di dalam. Dia berlari ke dalam untuk memeriksa.
Kevalnath melemparkan sesuatu ke arahnya dan melarikan diri.
Devi memberitahu Ashok yang langsung bergegas menangkapnya.
Dia melempar belati di kaki Kevalnath.
Saat itu, Devi berteriak untuk Ashok sehingga Ashok kembali padanya.
Kevalnath berpikir untuk menginformasikan Jagannath tentang Kaurvaki.
Sushim sedang makan.
Charu bilang "Aku tahu kau tidak bisa mati tetapi kau harus menanggung begitu banyak. Dia harus membayar untuk setiap tetes darahmu!"
Sushim setuju untuk memastikan jika ia akan memberikan kematian yang menyakitkan kepada siapa pun yang mencoba untuk membunuhnya "Aku menyesal tidak mampu membunuh Siamak tapi aku tidak akan mengampuni Ashok!"
Jagannath memberitahu mereka tentang Kaurvaki yang masih hidup "Jika ada kesempatan bahwa dia akan hidup maka kita harus lebih cepat dari mereka!"
Charu bertanya kepadanya "Mengapa kau begitu ingin membunuh putrimu sendiri?"
Jagannath tidak ingin dikenang sebagai raja yang istrinya sendiri lari demi musuh putranya (menyindir mereka berdua) "Aku ingin orang mengingatku sebagai raja yang mengorbankan kehidupan putrinya demi Negaranya!"
Sushim menyimpulkan "Kita harus sampai disana sebelum Ashok!"
Devi dan Ashok membawa Kaurvaki di gerobak.
Devi menyarankan Ashok untuk lambat "Dia tidak bisa kehilangan lebih banyak darah. Kita juga tidak bisa kehilangan waktu"
Ashok bilang "Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepada Kaurvakiku!"
Sushim dan Charu melihat Patliputra dari jauh.
Charu mengatakan kepada Sushim "Saatnya menjadi Samrat! Menang!"
Sushim menyeringai.
Bindu sedang menulis surat.
Vit datang "Kak Ashok dan kakak ipar Devi bisa tiba kapan saja"
Bindu memerintahkan prajurit untuk menghias istana "Aku sendiri yang akan menyambutnya dan merayakan kemenangannya!"
Vit bertanya kepadanya tentang surat itu.
Bindu memberitahu "Ini adalah sebuah surat untuk kakakmu. Ia memiliki semua impianku, ibunya dan Gurunya. Ashok harus membawa semua orang di bawah satu atap untuk memenuhi impiannya Bersatu India"
Vit yakin rajkumar Ashok akan memenuhi semuanya.
Bindu mengoreksi dia "Chakravartin Ashok Samrat akan melakukannya! Aku akan memahkotai dia sebagai Samrat segera setelah ia kembali. Itu akan diketahuinya setelah dia ada disini"
Prajurit menghentikan Charu dan Sushim untuk masuk ke istana.
Sushim mengancam salah satu prajurit karena mencoba menghentikannya.
Prajurit mundur ketakutan.
Bindu tidak bahagia mendengar Sushim masih hidup "Mungkin dia akan mati dengan tanganku!"
Sushim dan Charu datang ke ruang sidang.
Sushim membunuh tentara yang berusaha menghalangi jalan mereka.
Bindu turun tahta "Kau begitu memalukan! Mengapa kau tidak mati sebelum menginjak tanah ini?"
Dia memerintahkan prajurit untuk membunuh Sushim "Dia adalah musuh Magadh!"
Sushim meminta prajurit untuk berhenti "Aku akan menyerah ayah!"
Bindu mengoreksi dia "Hanya Samrat!"
Charu menanyakannya "Bagaimana bisa kau begitu pilih kasih dan pendendam terhadap anakmu?"
Bindu menjawab "Aku sebenarnya membencimu! Kau membuatnya (Sushim) menjadi target dari keinginan burukmu. Hanya kau yang harus disalahkan untuk ini!"
Sushim menerima semua kesalahan "Kami datang kesini hari ini hanya untuk Anda, untuk memberitahu Anda tentang sesuatu yang penting!"
Bindu tidak dalam suasana untuk mendengar mereka tapi Sushim memaksa "Kami akan menerima hukuman apa pun yang akan Anda berikan. Tapi kita tidak bisa berbicara di depan semua orang"
Bindu menolak tetapi Sushim ingin memberitahunya "Izinkan aku berbisik di telinga Anda. Hal ini hanya akan baik untuk Anda"
Bindu membuat prajuritnya mengarahkan pedang mereka di leher Charu "Jika Sushim mencoba untuk menyakitiku maka kalian bebas untuk membunuh Charu!"
Sushim terlihat marah tapi tidak bereaksi.
Sushim berjalan ke arah ayahnya.
BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Ashoka Episode 435
Ashok menunggu di luar dengan tidak sabar.
Biarawan keluar.
Ashok bertanya "Apa aku boleh menemui Kaurvaki sekarang?"
Keheningan biksu membuatnya khawatir.
Biarawan itu mengatakan "Tidak ada kabar baik. Darah berhenti tapi kemungkinan hidupnya sangat sedikit. Dia telah tertidur dalam tidur yang nyenyak. Tidak mungkin untuk kembali dari sana. Aku melakukan apapun yang aku bisa. Tidak ada hal lain yang bisa terjadi"
Ashok mengatakan "Apa yang Anda katakan? Aku sudah bilang jika napas kami menyatu. Jika aku baik-baik saja maka dia juga akan baik-baik saja!"
Ia meminta Devi untuk memberitahu biarawan bahwa tidak ada yang akan terjadi kepada Kaurvaki "Aku tidak tahu jika Anda (biarawan) akan menerima kegagalan dengan begitu mudah. Tidak ada yang akan terjadi pada Kaurvaki!"
Dia masuk ke dalam dan berusaha membangunkan Kaurvaki "Kau tidak bisa pergi seperti ini. Aku Ashok! Tolong bangun!"
Dia meminta Devi untuk membangunkan temannya "Dia tidak bisa meninggalkan kita seperti ini!"
Devi menyarankan dia untuk menerima kenyataan.
Ashok menolak untuk menerimanya "Tidak ada yang akan terjadi pada Kaurvaki! Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya! Buka matamu! Aku Ashokmu!"
Dia duduk di sampingnya "Hanya ibu yang tidak pernah meninggalkan harapannya. Kau juga tidak boleh meninggalkan harapanmu. Ibu sudah berjanji dia tidak akan pernah pergi jauh dariku. Ibu, aku membutuhkanmu. Tolong bantu aku!"
Dia memeriksa denyut nadi Kaurvaki dan berpikir.
Devi melihat dia dalam kebingungan.
Ashok mencari sesuatu. Dia membawa belati dan menandai vena Kaurvaki "Ibu mengajariku bahwa hal itu terjadi kadang-kadang. Kau harus mengambil darah yang buruk dan pastikan sirkulasi darah baik-baik saja!"
Devi berlari keluar melihat dia melakukan itu.
Devi berdoa kepada Buddha "Sebagai seorang perempuan, aku ingin suamiku hanya menjadi milikku saja. Aku tidak akan menerima siapa pun di antara kami, bahkan Kaurvaki. Tapi aku tidak ingin Kaurvaki pergi jauh dimana dia tidak akan pernah bisa kembali. Jika terjadi sesuatu padanya maka Ashok tidak akan hidup bahkan setelah hidup"
Dia berbicara kepada biarawan "Ibuku selalu mengatakan jika orang-orang seperti kalian diberkati. Dapatkah Anda memberitahuku apa yang terjadi dengan suamiku?"
Biarawan menjawab "Dia (Ashok) adalah orang yang dipilih. Kau harus melalui banyak rasa sakit untuk memahami kehidupan yang lebih baik"
Devi bertanya "Apa tidak ada jalan keluar dari ini?"
Biarawan mengatakan "Kita harus menanggung akibat dari karma. Suamimu memilih jalan kehancuran sehingga ia harus menanggung akibatnya!"
Devi memiliki iman pada Ashok tapi biarawan berbicara tentang kemarahan dan kekerasan orang buta.
Devi meminta bantuan.
Mimpi yang sama ditampilkan.
Biarawan mengatakan "Kau akan tahu apa yang harus kau lakukan di waktu yang tepat. Kau dan Kaurvaki melengkapi Ashok. Ada alasan untuk itu juga"
Devi terbelalak oleh kata-katanya.
Ashok mencoba mengobati Kaurvaki dengan caranya sendiri. Kaurvaki masih tidak sadar tapi sedikit lebih baik mungkin.
Ashok mengatakan "Aku tahu kau tidak akan meninggalkanku. Kau keluar dari bahaya. Aku Ashokmu!"
Ashok menepuk kepalanya saat ia batuk dalam keadaan pingsannya.
Dia pergi untuk mengambil air.
Sementara itu, Kevalnath datang "Kau harus mati Kaurvaki! Ashok dapat mencoba sebanyak yang ia inginkan untuk menyelamatkanmu tetapi aku tidak akan membiarkanmu hidup!"
Devi melihat beberapa gerakan di dalam. Dia berlari ke dalam untuk memeriksa.
Kevalnath melemparkan sesuatu ke arahnya dan melarikan diri.
Devi memberitahu Ashok yang langsung bergegas menangkapnya.
Dia melempar belati di kaki Kevalnath.
Saat itu, Devi berteriak untuk Ashok sehingga Ashok kembali padanya.
Kevalnath berpikir untuk menginformasikan Jagannath tentang Kaurvaki.
Sushim sedang makan.
Charu bilang "Aku tahu kau tidak bisa mati tetapi kau harus menanggung begitu banyak. Dia harus membayar untuk setiap tetes darahmu!"
Sushim setuju untuk memastikan jika ia akan memberikan kematian yang menyakitkan kepada siapa pun yang mencoba untuk membunuhnya "Aku menyesal tidak mampu membunuh Siamak tapi aku tidak akan mengampuni Ashok!"
Jagannath memberitahu mereka tentang Kaurvaki yang masih hidup "Jika ada kesempatan bahwa dia akan hidup maka kita harus lebih cepat dari mereka!"
Charu bertanya kepadanya "Mengapa kau begitu ingin membunuh putrimu sendiri?"
Jagannath tidak ingin dikenang sebagai raja yang istrinya sendiri lari demi musuh putranya (menyindir mereka berdua) "Aku ingin orang mengingatku sebagai raja yang mengorbankan kehidupan putrinya demi Negaranya!"
Sushim menyimpulkan "Kita harus sampai disana sebelum Ashok!"
Devi dan Ashok membawa Kaurvaki di gerobak.
Devi menyarankan Ashok untuk lambat "Dia tidak bisa kehilangan lebih banyak darah. Kita juga tidak bisa kehilangan waktu"
Ashok bilang "Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepada Kaurvakiku!"
Sushim dan Charu melihat Patliputra dari jauh.
Charu mengatakan kepada Sushim "Saatnya menjadi Samrat! Menang!"
Sushim menyeringai.
Bindu sedang menulis surat.
Vit datang "Kak Ashok dan kakak ipar Devi bisa tiba kapan saja"
Bindu memerintahkan prajurit untuk menghias istana "Aku sendiri yang akan menyambutnya dan merayakan kemenangannya!"
Vit bertanya kepadanya tentang surat itu.
Bindu memberitahu "Ini adalah sebuah surat untuk kakakmu. Ia memiliki semua impianku, ibunya dan Gurunya. Ashok harus membawa semua orang di bawah satu atap untuk memenuhi impiannya Bersatu India"
Vit yakin rajkumar Ashok akan memenuhi semuanya.
Bindu mengoreksi dia "Chakravartin Ashok Samrat akan melakukannya! Aku akan memahkotai dia sebagai Samrat segera setelah ia kembali. Itu akan diketahuinya setelah dia ada disini"
Prajurit menghentikan Charu dan Sushim untuk masuk ke istana.
Sushim mengancam salah satu prajurit karena mencoba menghentikannya.
Prajurit mundur ketakutan.
Bindu tidak bahagia mendengar Sushim masih hidup "Mungkin dia akan mati dengan tanganku!"
Sushim dan Charu datang ke ruang sidang.
Sushim membunuh tentara yang berusaha menghalangi jalan mereka.
Bindu turun tahta "Kau begitu memalukan! Mengapa kau tidak mati sebelum menginjak tanah ini?"
Dia memerintahkan prajurit untuk membunuh Sushim "Dia adalah musuh Magadh!"
Sushim meminta prajurit untuk berhenti "Aku akan menyerah ayah!"
Bindu mengoreksi dia "Hanya Samrat!"
Charu menanyakannya "Bagaimana bisa kau begitu pilih kasih dan pendendam terhadap anakmu?"
Bindu menjawab "Aku sebenarnya membencimu! Kau membuatnya (Sushim) menjadi target dari keinginan burukmu. Hanya kau yang harus disalahkan untuk ini!"
Sushim menerima semua kesalahan "Kami datang kesini hari ini hanya untuk Anda, untuk memberitahu Anda tentang sesuatu yang penting!"
Bindu tidak dalam suasana untuk mendengar mereka tapi Sushim memaksa "Kami akan menerima hukuman apa pun yang akan Anda berikan. Tapi kita tidak bisa berbicara di depan semua orang"
Bindu menolak tetapi Sushim ingin memberitahunya "Izinkan aku berbisik di telinga Anda. Hal ini hanya akan baik untuk Anda"
Bindu membuat prajuritnya mengarahkan pedang mereka di leher Charu "Jika Sushim mencoba untuk menyakitiku maka kalian bebas untuk membunuh Charu!"
Sushim terlihat marah tapi tidak bereaksi.
Sushim berjalan ke arah ayahnya.
BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Ashoka Episode 435