Blogger Jateng

SINOPSIS Ashoka Episode 437


By Faby Novaliza

Rakyat bersorak untuk Ashok. 
Jagannath bertanya pada Sushim "Apa itu benar dengan membunuh Ashok di depan rakyat?"
Sushim memintanya untuk tidak khawatir "Harapan mereka juga akan mati bersama dengan Ashok! Mereka akan memahami bahwa tidak ada yang akan datang untuk membuat hidup mereka lebih baik. Mereka akan sadar kalau aku adalah Samrat mereka. Sekarang aku harus memastikan tidak ada rintangan yang datang di jalanku!"
Sushim dan Jagannath pergi ke Bindusara.
Sushim melihat ramuan. 
Jagannath bertanya "Apa kau sudah berbicara dengan ibumu sebelum memberikan ramuan ini? Ini bisa berbahaya!" 
Sushim mengatakan "Ibuku masih mencintai hati lemahnya dan mempercayainya. Ibuku menganggap dia suaminya. Jika aku bertanya, ia akan menolak untuk ini. Aku tidak bisa mengambil risiko apapun! Bindusara memberikan waktu satu hari untuk Ashok saat Vit memohon, tapi aku tidak akan mengulanginya!" 
Dia duduk di dekat Binsudara. Dia membuat Bindu mencium ramuan.
Vit meminta Devi untuk bangun "Hanya kakak yang bisa menyelamatkan kak Ashok sekarang!"
Devi bangun. 
Vit menceritakan semua hal yang terjadi dan menangis. 
Devi memeluknya. 
Mereka berusaha untuk pergi tapi penjaga menghentikan mereka. 
Devi dan Vit melihat pedang.
Rakyat bersorak untuk Ashok. 
Seorang pria mengatakan "Ini adalah ketidakadilan! Ashok seharusnya diberikan penghargaan atas kemenangannya di Takshshila. Dia tidak boleh dihukum! Kami tidak menerima Sushim sebagai Samrat kami!" 
Sushim berjalan bersama Jagannath.
Ashok dibawa kesana oleh para penjaga. Dia mengingat Dharma dan masa kecilnya. 
Dia memikirkan kata-katanya "Kau harus mematuhi perintah Acharya. Kau harus pergi kemana ia akan membawamu!"
Ashok ingat Acharya Chanakya, Bindusara dan perjuangan hidupnya.
Ashok sampai di tempat ia akan dibakar. 
Sushim mengatakan "Sesuai hukuman, bakar Ashok hidup-hidup!" 
Rakyat mengatakan "Ini adalah ketidakadilan! Kami tidak menerima ini!"
Mereka berteriak. 
Sushim mengatakan "Patahkan leher orang-orang yang menentang keputusan ini!"
Ashok mengisyaratkan rakyat untuk tenang. 
Dia naik ke atas.
Dia mengatakan "Hanya tubuhku yang akan terbakar disini. Pikiranku, impianku, perilakuku, bimbingan ibuku tentang hidup yang baik, itu semua akan tetap hidup! Kalian tidak tahu impian Bersatu India adalah milik kalian juga. Kalian semua harus berjuang untuk itu! Siapa aku? Aku hanyalah orang biasa, Ashok! Aku hanya menjadi luar biasa dengan motifku melayani tanah airku. Jika kalian semua bersumpah dan melayani tanah air sampai nafas terakhir, kemudian impian Bersatu India akan menjadi kenyataan! Jika kalian semua setuju untuk ini, maka jangan menentang hukuman ini. Kematianku akan memberikan bantuan untuk hidup kalian. Tanah ini adalah orang yang melahirkan kita!"
Rakyat menyanyikan mantra dengannya.
Prajurit menyiapkan tumpukan kayu.
Ashok duduk di dalamnya. 
Seorang pria pergi untuk menyalakan api. Tiba-tiba ia kembali. 
Sushim berteriak "Bakar dia!"
Pria itu tidak menyalakan tumpukan kayu.
Sushim mengambil panah api dan melesatkannya di tumpukan kayu. 
Tumpukan kayu terbakar. 
Rakyat menangis.
Kaurvaki datang dan menangis saat melihat api. Dia berteriak "Ashok!!!"
Jagannath berpikir 'Kaurvaki masih hidup?'
Acharya memegangnya. 
Kaurvaki berkata "Lepaskan aku!" 
Devi mendengarnya "Kaurvaki masih hidup? Itu berarti harapan Ashok berjuang hidup juga masih ada!" 
Dia mengambil pedang dan membunuh penjaga. 
Vit dan Devi memukul penjaga dan pergi.
Kaurvaki menjelaskan "Ashok tidak membunuhku! Ayahku yang mencoba untuk membunuhku! Ashok melindungi hidupku. Ashok tidak bisa melakukan ini! Kau berjanji bahwa kau akan hidup denganku. Kita akan tinggal di bawah langit yang sama. Jika kita tidak bersatu, bagaimana aku bisa tetap hidup di dunia ini ketika kau tidak hidup!" 
Devi dan Vit datang.
Mereka terkejut melihat tumpukan kayu yang terbakar. 
Devi berpikir "Bagaimana bisa Ashok dihukum ketika Kaurvaki masih hidup?" 
Vit berteriak. 
Devi menghentikannya pergi mendekati api.
Vit berteriak "Ibuuuu! Kau selalu bilang bahwa kejahatan bisa menjadi kuat, tapi yang menang hanyalah kebaikan. Bagaimana Ashok bisa kalah? Ia telah berjanji bahwa ia akan memenuhi impian Guru Chanakya. Ia telah berjanji bahwa ia akan menjadi Chakravartin Ashoka Samrat dan memenuhi impian Bersatu India!" 
Sushim berteriak "Tangkap mereka semua!"
Dia kemudian berbalik dan terkejut.

Ashok datang disana. 
Semua orang terkejut melihatnya. 
Kaurvaki dan Devi berdiri di dekat api dalam keadaan buruk bersama dengan Vit yang terkejut. 
Soya hua sher tha woh dimainkan. 
Ashok berjalan ke arah mereka. 
Vit berlari ke Ashok dan memeluknya. 
Rakyat senang. 
Ashoka hai Ashoka dimainkan. 
Jagannath heran "Mustahil!"
Sushim masih terlihat tidak percaya. 
Ashok bersumpah di hadapan semua orang "Musuh Magadh tidak akan hidup! Aku bersumpah akan membalaskan dendam atas kematian ibuku dan Acharya Chanakya! Aku bersumpah untuk memenuhi impian Bersatu India! Aku akan menjadi Chakravartin Ashoka Samrat! Ini akan menjadi Guru Dakshina-ku pada Gurudev!"
Devi dan Kaurvaki tersenyum. 
Dia memberitahu Sushim "Tipuan dibalas tipuan. Kau memainkan trik bersama dengan Jagannath. Kau membuatku dihukum karena kejahatan tidak aku lakukan!"
Ashok mengatakan kepada Kaurvaki "Di mandap pernikahan, ada situasi seperti ini sehingga aku tidak memiliki pilihan lain selain meninggalkanmu. Bukan berarti kau telah menjadi musuhku. Bahkan Purshottam Ram tak berdaya oleh nasib saat meninggalkan Sita maiyya. Itu bukan berarti cintanya kurang. Cinta itu tidak egois. Aku tidak bisa membayangkan bahkan di dalam mimpi untuk membunuh Kaurvaki. Aku menyelamatkan hidupnya. Aku tak berdaya dan tidak bisa membuktikan jika aku tidak bersalah. Kau berhasil lagi untuk menjebakku, Sushim! Aku meninggalkan harapan untuk sesaat ketika......" 
Kilas balik menunjukkan Ashok meminta Acharya RG untuk membawa Devi dan Vit ke tempat dimana bayangan Sushim tidak jatuh pada mereka. 
Dia meminta Acharya untuk melakukan kebaikan terakhir.
Acharya mengambil pedang dan meminta Ashok untuk mengambil nyawanya "Sudah tidak penting bagiku untuk hidup dengan kehilangan kepercayaanmu. Acharya Chanakya memberikanku tanggung jawabmu, tapi aku gagal! Sekarang aku tidak punya hak untuk hidup. Ambil hidupku!"
Ashok meminta maaf "Aku melakukan kesalahan besar dengan meragukanmu. Aku lupa bahwa Guru meminta kehidupan murid. Aku meragukanmu. Maafkan aku! Aku malu!"
Acharya mengatakan "Hanya kau harapan Magadh dan India! Lakukan sesuatu yang penting agar kau tetap hidup dengan cara apapun!"
Ashok mengatakan "Hanya ada satu solusi Acharya! Dimana Sushim merasa dia telah menang. Dan untuk ini, aku harus menyerah di hadapan Sushim dan rakyat. Acharya, kau harus membuat tempat pembakaran itu. Dan itu harus tinggi sehingga itu akan menjadi jalan bagiku untuk bertahan hidup"
Ia berpikir bagaimana Acharya menyuruh pria membuat pemakaman tinggi untuk kenyamanan Ashok melarikan diri. Saat Sushim melesatkan panah, Ashok menarik sesuatu hingga ia jatuh ke bawah dan itu terhubung ke tempat lain di bawah tanah. 
Ashok mengatakan "Ketika aku duduk di pemakaman itu, rencana kami akan bekerja!"
Kilas balik berakhir. 
Devi dan Kaurvaki berlari, memeluk Ashok. 
Rakyat bersorak untuk Ashok "Rajkumar Ashok ki Jai!". 
BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Ashoka Episode 438