Blogger Jateng

SINOPSIS Ashoka Episode 440


By Faby Novaliza
Adegan 1
Sushim terkejut melihat Mahamatya masih hidup "Apa yang kau lakukan disini?"
Mahamatya menjawab "Mungkin Tuhan membiarkanku hidup untuk melakukan tugas terakhirku. Aku telah bersumpah untuk membantumu mendapatkan tahta. Inilah saatnya!"
Sushim tersenyum "Aku telah menjadi Samrat. Aku tidak memerlukanmu maupun bantuanmu. Pergilah!" 
Mahamatya mengatakan "Kau akan membutuhkanku sehingga kau tetap menjadi Samrat. Aku memiliki info tentang Ashok bahwa is sedang merencanakan serangan padamu. Rakyat mendukung dia. Kau tahu, kapan pun dia bisa kembali. Aku akan menyarankanmu untuk tidak membiarkan dia mendekatimu. Kau harus benar-benar mengejutkannya dengan pergi kesana. Bunuh dia dengan melemparkan tombak ke arahnya! Kau dapat memerintah Magadh sekali Ashok meninggal!" 
Sushim berpikir.
Ashok bersama sekutunya telah menunggu Sushim. 
Acharya RG bertanya pada Ashok "Apa yang kau pikirkan?"
Ashok menjawab "Ibu selalu memberitahuku tentang kitab Geeta. Lakukan apapun yang dapat kau lakukan, Tuhan akan memberikan hasil!"
Mereka mendengar suara kaki kuda. 
Sushim dan pasukannya melihat Ashok.
Ashok meneriaki Sushim "Sekarang hanya antara kau dan aku! Inilah saatnya untuk memutuskan siapa salah satu dari kami yang akan hidup!" 
Mahamatya mengamati mereka dari balik pohon.
Sushim maju dan turun dari kudanya. Ia mengeluarkan tombaknya. 
Dia melemparkan tombak pada Ashok dengan kekuatan penuh. 
Ashok tewas. 
Ternyata itu hanyalah patung!
Ashok menarik perhatiannya "Aku di sini Sushim! Kau mencoba untuk membunuh patungku? Aku masih hidup, di hadapanmu aku menunggu untuk bertarung denganmu!"
Sushim berkata "Aku tidak akan mengampunimu! Aku akan memberikan kematian yang lebih menyakitkan daripada ibumu. Kebenaranku akan memberitahumu sekarang, yang akan lebih menarik daripada membunuhmu. Ya! Bukan Siamak tapi aku yang telah membunuh ibumu! Kau tidak bisa menyelamatkannya dan kau juga tidak dapat menyelamatkan tanah airmu!" 
Ashok mengeluarkan pedang Chandra Gupta Maurya. 
Mereka berdua berlari menuju satu sama lain..
Ashok berhenti di tengah jalan saat menyadari Sushim mengambil lompatan besar. Ia jatuh di lubang yang memang digali khusus untuknya. Di dalamnya ada api dan beling. Ia berusaha untuk bertahan. 
Ashok mengingat kematian Gurunya, penghinaan ibunya dan bagaimana ia terus dihina oleh Sushim. 
Sushim meminta Ashok membunuhnya dengan cara lain "Kasihanilah aku! Kau tidak dapat melakukan ini padaku!"
Ashok mengatakan "Kau adalah saudara tertuaku. Aku akan mendukungmu, mencintaimu, dan menghormatimu jika kau pantas mendapatkannya. Aku tidak pernah menginginkan tahta. Aku adalah seorang hamba yang ingin melayani rakyat. Kau yang memaksaku untuk berubah menjadi Chand! Aku tidak punya apapun untuk diberikan, tidak pengampunan ataupun belas kasih!" 
Sushim bernafas yang terakhir kalinya.
Sebuah ledakan kecil terjadi saat Sushim jatuh ke dalam lubang yang lebih dalam.
Semua orang bersorak untuk Samrat Ashok dan mengangkatnya. 
Mahamatya tersenyum.
Semua orang melakukan upacara terakhir Bindu, Sushim, dan Charu. 
Ashok berpikir tentang Sushim, ayah dan ibunya. 
Dia memeluk Vit yang menangis. 
Devi dan Kaurvaki melihat dari lantai atas. Acharya RG menyarankan Ashok untuk kembali.
Devi membuat Ashok bersiap-siap dan melakuian aarti-nya. 
Kaurvaki berdiri disana. 
Ashok datang ke kamar Acharya Chanakya dan menyentuh sandalnya. 
Dia terharu "Apapun yang telah muridmu lakukan dan dapatkan sampai saat ini adalah karena bimbinganmu. Aku sangat membutuhkan banyak bimbinganmu sekarang. Aku tahu bahwa kau bersamaku dimana pun kau berada. Kau bersama murid dan rakyat. Tunjukan jalan padaku!" 
Dia berpikir tentang Guru memberkatinya "Sekarang aku bisa duduk di atas tahta!"
Semua orang berkumpul di ruang sidang dan menghujani kelopak bunga saat Ashok masuk. 
Vit berlari menuju saudaranya. 
Ashok melihat Acharya RG yang berdiri di depannya dengan tangan terlipat. Dia ingat pertemuan pertamanya dengan Acharya Chanakya saat ia memperkenalkan dirinya sebagai Samrat Ashok. 
Acharya RG melakukan aarti Ashok.
Mahamatya mengisyaratkan pelayan untuk membawa mahkota. 
Acharya RG juga menilak mahkota.
Adegan 2
Mahamatya memegang mahkota kerajaan "Akhirnya aku mendapatkan kehormatan dengan mengenakan ini di atas kepalamu!" 
Ashok berlutut di depannya dan memanggilnya Guru "Guru harus selalu dihormati" 
Mahamatya memberkati dia saat ia memakaikan mahkota di atas kepalanya. 
Semua orang bersorak untuk Samrat Ashok.
Acharya RG memberikan Ashok pedang.
Ashok menyentuhkan pedang itu di kepalanya.
Dia naik ke atas dan mengisyaratkan semua orang untuk berhenti "Ini adalah ritual bahwa raja duduk di atas tahta dan mengenal kalian sebagai rakyatnya. Aku tidak memiliki niat seperti itu! Aku tidak ingin memerintah kalian. Ini bukanlah Raja di hadapan kalian, tetapi hamba kalian. Aku ingin melayani negaraku. Aku ingin menjadi hamba dan bukan menjadi penguasa kalian. Aku berjanji bahwa aku akan selalu memegang kata-kataku! Banyak orang yang telah mengorbankan hidup mereka dalam perjalananku sampai disini. Aku berjanji pada kalian semua bahwa aku akan melakukan segalanya untuk menepati janjiku. Bantu aku, dukung aku dan terima aku. Inilah yang akan membantuku dalam membangun Bersatu India!" 
Dia membuka patung Ashok Stambha di hadapan semua orang "Singa ini merupakan simbol dari bervariasinya kekuatan bersatu kita! Jika kalian semua bersamaku maka kita harus bersumpah untuk selalu bersama, saling melindungi, berdiri satu, dan dengan motif mengurus tanah air kita! Prioritas utama kita diatas itu haruslah umat manusia. Apakah kalian semua bersamaku???" 
Setiap orang menjawab secara positif.
Ashok menambahkan "Kekuatan dan kesabaran akan membantu kita dalam membangun India yang lebih baik dimana hanya ada cinta dan kedamaian. Tidak akan ada tempat bagi permusuhan!"
Orang-orang senang dengan pemikirannya.
Ashok duduk di singgasana.
Ashok meminta Acharya RG untuk mengirim pesan ke setiap negara tetangga "Minta mereka untuk mendukung kita dalam membangun Besatu India. Inilah waktunya untuk mengambil warisan!" 
Seorang wanita bertanya kepadanya "Apa yang Anda bicarakan?" 
Chanda berjalan masuk yang mengejutkan semua orang "Anda membodohi semua orang dengan berbicara tentang Bersatu India, Chand Ashok! Apa lagi yang bisa diharapkan dari Anda? Aku punya hadiah untuk Anda sekarang, bahwa Anda sedang duduk di singgasana!" 
Dia memberinya dua pot abu Sushim dan Charu "Hadiah apa yang bisa menjadi lebih baik dari ini?" 
Mahamatya bertanya "Apa yang kau katakan?"
Chanda menjawab "Aku mengatakan kebenaran! Apakah raja kalian memiliki nyali untuk mendengar kebenaran?" 
Mahamatya meminta prajurit untuk membawa Chanda pergi. 
Ashok menghentikan mereka "Tunggu!"
BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Ashoka Episode 441